Sabtu, 19 Maret 2016

Rahasia Kesehatan Nabi bagian 1

Rahasia Kesehatan Nabi Muhammad SAW 

Kesehatan merupakan salah satu aset kekayaan yang tidak pernah ternilai harganya. Pada saat nikmat kesehatan ini dicabut oleh Sang Pemilik, Allah SWT, maka manusia akan rela mencari berbagai macam pengobatan dengan biaya yang sangat mahal bahkan sampai ke tempat yang sangat jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit saja orang yang selalu peduli dan menjaga nikmat besar yang diberikan Allah tersebut sebelum akhirnya dicabut-Nya kembali.
Lalu, apa sebenarnya kunci utamanya sehingga Rasulullah hanya jatuh sakit 2 kali saja sepanjang hayatnya. Pertama, pada saat diracun oleh seorang wanita Yahudi ketika dia menghidangkan makanan untuk Nabi Muhammad SAW. Kedua, pada saat menjelang wafatnya. 
Kuncinya, Nabi Muhammad SAW mengamalkan menghirup udara segar di waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.Rasulullah SAW bersabda:

“Nikmat pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakan kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi: 3358).

Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan sering dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit. Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan yang dicontohkan Rasulullah mampu menjawab semua itu. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.
Ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah tentang rahasia kaum muslimin sangat jarang mengalami sakit. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al’ilaji).
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah tersebut, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat bisa dipercaya, sebagai berikut:
1.Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari.
Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh
zat-zat lain. Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktifitasDi pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

2. Di pagi hari juga, Nabi Muhammad SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin dicampur sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Alquran, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “al hafidz al amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar.

3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa’ (matang). Ia bersabda, “Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan olehnya kemudian dinetralisir oleh zat-zat terkandung dalam kurma. Seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah selamat dari racun tersebut. Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.


Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu suadah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Nabi juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, di antaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” di ulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah! Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali sudah habis para yahudi Israel itu.

5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis.
Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

6. Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Di antaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu). Qitsa adalah sejenis buah-buahan mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
8. Nabi Muhammad SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula ia lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah RA.
9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Alasannya, ia tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

10. Pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. 

Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. 


Kata Rasulullah, “cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis).


Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktifitaspun tidak akan maksimal. 
Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila`, atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. 

Jadi ini penting; jangan kekenyangan!
Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang. Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat.
Aisyah ra lalu menjawab, “dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Yang selanjutnya , rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra ” Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”.



Maha besar Allah Yang Telah mengutus seorang suri tauladan dari kalangan manusia, seandainya engkau mengutus dari kalangan malaikat niscaya, semakin keras bantahan manusia.
(Muhammad As’ad Mahmud, disarikan dari Ceramah Umum “Ghidza`Unnabi” oleh Prof. Dr. Musthafa Ramadhan di Wisma Nusantara, Kairo. Mesir) (http://situslakalaka.blogspot.com

Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut

dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).

Itulah rahasia sehat ala Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang bisa kita tiru. Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk tidak Anda kombinasikan atau untuk dimakan secara bersama-sama. 
Beberapa makanan tersebut antara lain 
1.jangan meminum susu bersama dengan makan daging
2.jangan mengkonsumsi ayam bersama dengan minum susu
3.jangan mengkonsumsi ikan bersama telur
4.jangan mengkonsumsi ikan bersama dengan daun salad
5.janganlah minum susu bersama cuka
6.janganlah mengkonsumsi buah bersama dengan minum susu.

Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar